Kami serumah suka jalan-jalan keleliling kota . Malam itu, sekalian mau cari makan malam di kota Solo. Karena sudah lama tidak jalan-jalan jadi terasa menyenangkan. Kami sengaja tidak menentukan tempat makan terlebih dahulu. Spontan saja.
Akhirnya, kami berjalan dari arah Jl Slamet Riyadi ke selatan dari arah Nonongan dan sampai perempatan gemblegan kemudian ke timur sedikit. Disana ada warung makan khas Solo yaitu Warung Nasi Liwet Yu Sani.
Kalau mendengarkan kata “liwet” dalam bahasa jawa maka asiosiasi kita adalah Nasi atau Beras. Karena menanak nasi dalam bahasa jawa artinya “ngliwet”. Lha terus,nasi liwet itu apa? Berarti jualan nasi putih saja dong. Hahahahaha….!!!!
Nasi Liwet itu nasi yang rasanya gurih mirip dengan Nasi Uduk atau Nasi Lemak. Tesktur nasi liwet lebih lembek daripada nasi uduk. Lauknya juga berkuah berbeda nasi uduk yang lauknya kering.
Nasi Liwet disiram dengan sayur sambal goreng. Sambal goreng yang diisi dengan irisan labu atau buah pepaya muda. Kemudian ditumpangi dengan areh ( yang warna putih di gambar ) dan suwiran daging ayam. Itu Nasi Liwet yang basic.
Kalau mau lebih istimewa maka bisa ditambahi dengan paha, menthok, tepong atau kepala. Menthok adalah Dada ayam, Tepong adalah Paha atas ayam, Kepala itu ya kepala ayam. Masih ada lagi lauk tambahan menyenangkan yaitu Telur dadar rebus yang warnanya kuning .
Kalau mau jeroan ayam juga ada. Mulai dari Ati-Ampela, Usus sampai Uritan. Lha, uritan ini yang agak beda tapi saya sukai. Uritan itu calon telur ayam yang belum bercangkang dan tempatnya. Sego Liwet itu rasanya gurih pada umumnya. Rasa gurih bercampur pedas dari sayur dan tidak lengkap bila tidak ditambahi dengan cabai yang direbus.
Lokasinya ada dua yaitu di Jalan Veteran dan Solo Baru. Kalau saya lebih suka di Jalan Veteran. Nggak apa-apa, cuman lebih dekat dengan rumah. Rasanya cukup enak menurut lidah saya tapi harga relatif lebih terjangkau. Tempatnya juga nyaman.
Penyajiannya dengan pincuk diletakkan di atas piring. Pincuk itu piring dari daun pisang. Ini hanya masalah style tidak berpengaruh di rasa. Cuman, kalau pakai pincuk maka lebih irit cuci piringya. Hehehehehe…!!!! ik
Leave a comment