Kemarin siang, saya tiba-tiba pengin nasi kebuli. Nasi khas dari daerah Tmur Tengah. Saya meluncur ke daerah kabangan laweyan solo. Ada sebuah warung makan yang menjual nasi kebuli. Warung makan ini bernama warung Nasi Kebuli Mbah Sholeh Ngru-Q.
Warung makan yang telah berdiri kurang lebih tiga tahun. Usia yang masih muda untuk ukuran sebuah usaha kuliner. Orang Solo mempunyai fanatisme tersendiri dalam dunia kuliner. Apabila sudah cocok dengan rumah makan tertentu maka sulit berpaling ke yang lain. Jadi, usaha kuliner yang baru harus melakukan segala cara untuk menaklukkan hati orang Solo.
Beberapa usaha kuliner di Solo mampu bertahan dari tahun ke tahun, generasi ke generasi. Karena mereka didukung oleh pelanggan setia dari generasi ke generasi. Namun, usaha kuliner sejenis yang masih seumur jagung seringkali bermunculan kemudian mati. Karena tidak punya pelanggan fanatis.
Nasi Kebuli adalah masterpiece culinary bagi warga keturunan Arab di Solo. Karena ada penjual nasi kabuli terkenal di komunitas arab di Solo. Mereka punya pelanggan fanatis baik dari orang arab dan non arab. Nasi Kebuli Mbah Sholeh yang masih newbie harus menghadapi mereka.
Bagi “Mbah Sholeh sudah merupakan prestasi jika bertahan dan berkembang selama tiga tahun ini. Selain meningkatkan kualitas produk. Nasi Kebuli Mbah Sholeh intens dalam memasarkan produknya baik melalui : medsos, iklan di media cetak atau elektronik.
Saya pesan nasi kebuli ukuran besar dan pencuci mulutnya adalah Roti Maryam. Minuman cukup pesan teh tawar. Saya sebenarnya mau pesan kopi arab namun tidak pas, karena masih siang. Proses masak di dapur tidak terlalu lama hanya kurang dari sepuluh menit sudah terhidangkan di meja.
Nasi Kebuli ditemani daging iga kambing dan acar sudah tersaji diatas meja. Rasa cukup enak. Bumbu rempah-rempah cukup terasa. Nasi Kebuli yang membuat istimewa adalah bumbu rempah-rempah. Daging Iga Kambing yang empuk menemani saat mengunyah nasi kebuli.
Prosesi diakhiri dengan makan roti Maryam yang ditaburi coklat dan keju. Roti Maryam sebagai pencuci mulut. Rasa cukup enak dan memuaskan. Nasi Kebuli Mbah Sholeh tidak terlalu mengenyangkan dan tidak terasa kurang. Pokoknya pas.
Lokasi Warung Makan Nasi Kebuli Mbah Sholeh mudah dijangkau yaitu di daerah Kabangan Laweyan Solo. Jika anda dari stasiun Purwosari Solo maka berjalan kearah timur sampai perempatan Hotel Aston. Kemudian belok kanan dan lurus sampai menemui perempatan pertama, anda tetap lurus kira-kira 100 m. Lokasi Warung Makan Nasi Kebuli Mbah Sholeh ada di sebelah kanan jalan.
Harga makan disana “relatif” murah. Harga sebanding dengan menu dan rasa. Apalagi jika anda merasa masakan arab terlalu “kuat” maka ini bisa jadi alternatif. Nasi Kebuli disini lebih “toleran” dengan lidah orang jawa atau disebut lebih “njawani”. Maklum, owner-nya juga orang jawa. Hahahahaha….!!!!!
Leave a comment