Sapu Lidi terdiri dari kumpulan lidi yang diikat jadi satu. Ketika masih berwujud lidi, Lidi adalah sesuatu yang lemah dan tidak bermakna. Kita mematahkan lidi dengan mudahnya. Apabila dijadikan satu kemudian diikat menjadi Sapu Lidi. Kita akan kesulitan mematahkan lidi-lidinya.
Kita belajar dari filosofi sapu lidi. Filosofi sapu lidi adalah berkumpul, bersatu dan bekerjasama. Saya kira itu yang mendasari munculnya komunitas IKATAN KATA. Komunitas yang mengikat anggotanya dengan KATA. Komunitas ini juga mengikat KATA menjadi sebuah makna.
Ibarat satu penulis itu adalah SATU KATA. Apabila dikumpulkan puluhan penulis dalam satu ikatan maka akan menjadi sekumpulan KATA. Sekumpulan KATA lebih bermakna daripada sebuah KATA. Seperti filosofi sapu lidi.
Saya bergabung dengan komunitas IKATAN KATA karena alasan ini. Jika saya menulis sendiri maka pengaruhnya tidak besar. Kecuali saya adalah orang besar atau tokoh, ternyata saya hanya orang biasa. Ketika saya menulis bersama dengan sahabat satu komunitas. Maka, Tulisan saya menjadi bagian dari kekuatan yang besar. Tulisan saya menjadi bermakna.
IKATAN KATA mengajak para penulis untuk berjalan bersama. IKATAN KATA mengajari makna kekuatan dalam persatuan. Jika anda blogger maka bergabunglah dengan sebuah komunitas. Karena ada manfaat ganda dengan bergabung dengan komunitas. Kalau saya bergabung dengan komunitas IKATAN KATA.
Seperti pepatah “SEKALI DAYUNG MAKA DUA ATAU TIGA PULAU TERLAMPAUI”. Anda menulis maka hasrat untuk menulis terpuaskan. Jika anda bergabung dengan komunitas maka tulisan anda menjadi bagian dari kekuatan yang lebih besar dan bermanfaat. Anda menulis maka hasrat terpuaskan sekaligus memberi manfaat kepada orang lain.
Kita adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup sendirian. Kita sebagai manusia mempunyai tanggungjawab sosial. Tanggungjawab sosial kita adalah memberi kebaikan kepada sesama manusia. Berkontribusi di komunitas IKATAN KATA adalah salah satu wujud tanggungjawab sosial di diri saya pribadi.
Mari bergabung di IKATAN KATA. Jika mau gabung klik saja di https://ikatankata.home.blog/join-us/
Keren, Zaki. Bersama lebih baik bagaikan sapu lidi.
Nice. 😀
LikeLike
Yup setuju..
LikeLike
Nice post!
Btw, pembahasannya mirip dengan pos ini
https://ishfah7.wordpress.com/2019/10/25/komunitas-bloger-ikatan-kata-sapu-lidi/
LikeLike
Wah…
Kebetulan yang menyenangkan….thanks 🙏🏼🙏🏼🙏🏼😃
LikeLike
Sip!
LikeLike
Yey! Kita sapu lidi.
LikeLike
Betul sekali..
LikeLike
Mantap jiwa, Pak.
LikeLike
Terimakasih
LikeLike
Ngomong-ngomong tentang tanggung jawab. Aku jadi teringat dengan Puthut EA. Dia bilang, jika anda tidak mampu menyelesaikan apa yang anda mulai berarti anda tidak bertanggung jawab. Ini mengingatkanku tentang beberapa tulisan yang terbengkalai. Haha.
O iya kak, kalau ingin menunjuk seseorang, misalnya “bukumu aku titipkan di Tina” nah ini seharusnya pakai ‘pada’ atau ‘kepada’ bukan lagi ‘di’.
Tabik😊.
LikeLike
hehehehe…. Kita jalani tanggung jawab kita masing-masing.
Kalau masalah Tata Bahasa Indonesia EYD. Saya masih tertatih-tatih…mulai masalah preposisi di, ke, pada dsb….sampai yang lain-lain. saya masih belajar
terimakasih..
LikeLike
Saya juga masih belajar, kak Zaki.
LikeLike
Hi, Mas Zaki. Salam kenal dari saya. Senang bisa bertemu dalam tulisan seperti di Blog ini.
LikeLike
Salam kenal juga dari solo 🙂
LikeLiked by 1 person
Semangat terus mas Zaki! Salam kenal dari Makassar.
LikeLiked by 1 person
Salam kenal juga dari Solo. Kita berbagi semangat. Senang bertemu banyak sahabat. 🙂
LikeLiked by 1 person
Zaki dari Solo? Wah ternyata kita masih tetangga, sama-sama Solo Raya, meskipun bukan dari kota Solo
semoga dengan bersama-sama sebagaimana sapu lidi, bisa lebih bermakna, lebih bermanfaat dalam mengembangkan literasi
LikeLike
Keren filosofinya💜
LikeLike
Terimakasih.. 🙂
LikeLike
Hallo Bos, salam kenal. Aku dari ikatan kata juga. keren juga ini, Filosopi sapu lidi. Untuk sebuah kekuatan dan kemajuan.
LikeLike
kita lidi-lidi yang terikat itu 😍👏 mengena sekali tulisannya, pak.
LikeLike
Salam kenal, Mas Zaki. Senang sekali bisa melihat penggambaran dan penafsiran yang beraneka ragam dari satu topik: Ikatan Kata. Ikatan kata memang seperti sapu lidi, menyatukan lidi-lidi yang terserak beserta berbagai tujuan yang ada untuk menemui satu tugas baru.
LikeLike
Hallo Mas Zaki.
Tetap semangat ya.!!
LikeLike